PHINTAS Daily Report & Shares Review 2nd March 2023
View PDF
02 Mar 2023

GLOBAL MARKET REVIEW

Indeks Wall Street ditutup beragam di Rabu (1/3). S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah, sementara Dow Jones ditutup menguat. Hal ini disebabkan oleh kenaikan yield obligasi 10 tahun AS ke 4% untuk pertama kalinya sejak November 2022. Hal ini menambah kekhawatiran pelaku pasar akan potensi kenaikan sukubunga acuan The Fed membayangi pergerakan indeks beberapa hari ini. Dari sisi data ekonomi, pelaku pasar menantikan perilisan data tenaga kerja AS yakni Intitial Jobless Claim dan Continuing Jobless Claim .Serta, pidato dari salah satu Pejabat The Fed yang dijadwalkan pada Kamis sore (2/3).

Mayoritas indeks Eropa ditutup di zona merah pada Rabu (1/3), setelah perilisan data inflasi sejumlah negara di kawasan Eropa . Inflasi Jerman tetap berada di 8.7% yoy, lebih tinggi dari perkiraan 8.5% yoy pada Februari 2023. Di sisi lain, inflasi Perancis meningkat ke 6.2% yoy, lebih tinggi dari perkiraan 6.1% yoy di Februari 2023. Dari pasar komoditas, harga minyak ditutup menguat di Rabu (1/3). Brent oil naik ke $84.31/barel. Sementara, Crude oil naik ke $77.69/barel. Kenaikan tersebut dipicu oleh peningkatan persediaan minyak AS dan potensi kenaikan demand menyusul peningkatan manufaktur di Tiongkok.


DOMESTIC MARKET REVIEW

[Resistance : 6940] [Pivot : 6870] [Support : 6820]

IHSG bergerak sideways dengan kecenderungan penurunan volume transaksi dalam sepekan terakhir. Dengan demikian, konsolidasi IHSG masih berlanjut dalam rentang 6820-6870 di Kamis (2/3). Pergerakan indikator MACD dan Stochastic RSI mendukung pandangan tersebut. Sentimen positif berasal dari kenaikan indeks manufaktur Tiongkok ke 52.6 di Februari 2023 dari 50.1 di Januari 2023. Hal ini berpotensi mendorong rebound lanjutan pada harga komoditas. Di satu sisi, hal ini berpotensi mendorong penguatan lanjutan/rebound lanjutan pada saham-saham berorientasi ekspor, seperti HRUM, ELSA, INCO, MDKA dan ANTM di Kamis (2/3). Di sisi lain, kenaikan harga komoditas, termasuk minyak juga berpotensi menahan inflasi Indonesia, terlebih setelah ada kenaikan harga BBM nonsubsidi. Dengan demikian, saham-saham consumer-related mungkin akan tertekan untuk beberapa waktu kedepan.


POINTS OF INTEREST

• Indeks Wall Street ditutup beragam di Rabu (1/3).

• Yield obligasi 10 tahun AS naik ke 4% untuk pertama kali sejak November 2022.

• Kekhawatiran pelaku pasar akan kenaikan The Fed Rate membayangi pergerakan indeks beberapa hari ini.

• Mayoritas indeks Eropa ditutup di zona merah di Rabu (1/3), pasca perilisan data inflasi sejumlah negara di kawasan Eropa.

• IHSG diperkirakan bergerak sideways di rentang 6820-6870 pada pergagangan Kamis (2/3).

• Kenaikan indeks manufaktur Tiongkok di Februari 2023, berpotensi mendorong rebound lanjutan pada harga komoditas.

• Kenaikan harga komoditas berpotnesi menahan inflasi Indonesia, menyusul kenaikan harga BBM non-subsidi.

• Top Picks (2/3) : HRUM, ELSA, INCO, MDKA dan ANTM.


MARKET NEWS

ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan volume produksi antara 16,6-17 ton batu bara dengan volume penjualan sebesar 21,5-22,2 juta ton pada tahun 2023. Dari target volume penjualan tersebut sebanyak 20% harga jualnya telah ditetapkan, 45% mengacu pada indeks harga batu bara, sedangkan sisa 35% belum terjual.

GOOD PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) sepanjang 2022 mentabulasi laba bersih Rp425,20 miliar (+0.08% yoy). Laba per saham dasar menjadi Rp11.64 dari sebelumnya Rp11.60 dan penjualan bersih Rp10,51 triliun (+19% yoy). RMKE PT RMK Energy Tbk PT RMK Energy Tbk (RMKE) sepanjang Januari 2023 berhasil mengangkut 623,99 ribu ton batu bara. Hal ini merupakan volume jasa batu bara low season tertinggi 5 tahun terakhir atau naik signifikan 99.67% yoy. Berdasar proyeksi target jangka menengah, volume jasa batu bara tersebut mencapai 5.77% seluruh target sepanjang tahun ini.

TRJA PT Transkon Jaya Tbk

PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) sepanjang tahun 2022 membukukan nilai kontrak lebih dari Rp1 triliun. Hal ini wujud nyata berbagai macam inovasi dan transformasi perusahaan meliputi ekspansi bisnis dalam menciptakan pasar baru, perluasan cakupan area operasional, perluasan fasilitas usaha sampai penambahan sumber daya manusia guna mendukung proses perkembangan bisnis perusahaan. Perusahaan sepanjang 2022 berhasil membeli lebih dari 700 unit kendaraan baru.

TAPG PT Triputra Agro Persada Tbk

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) sepanjang 2022 mencatat laba bersih Rp3,09 triliun (+158% yoy). Kenaikan laba bersih juga meningkatkan EBITDA sebesar Rp4,57 triliun (+112% yoy). Selain itu, pendapatan terakumulasi Rp9,3 triliun. Perbaikan kinerja ini karena peningkatan produksi, mayoritas umur tanaman berada pada usia produktif dan implementasi best agronomy practice ditambah teknologi mendukung proses produksi.